Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKota TanjungpinangOpiniTerbaru

Aldy Wiguna Mahasiswa FISIP UMRAH:Virus Covid-19 Masih Menghantui Daerah Kepri

124
×

Aldy Wiguna Mahasiswa FISIP UMRAH:Virus Covid-19 Masih Menghantui Daerah Kepri

Sebarkan artikel ini

Tanjungpinang-keprirelasipublik.com                    “Kita ketahui bersama bahwasanya virus corona atau covid-19 masih belum benar-benar hilang dari Indonesia, terlepas sudah adanya vaksin yang gencar diberikan kepada masyarakat tapi itu belum menjadi jawaban atas hilangnya virus corona yang ada di indonesia.

 

Sementara, walaupun sudah mendapatkan vaksin agar terhindar namun masih ada juga masyarakat yang terkena virus corona.

 

Bukan hanya masyarakat bahkan juga pejabat masih ada yang terkena virus corona walaupun sudah divaksin. Vaksin hanya memperkuat imunitas tubuh kita terhadap virus corona artinya bukan obat untuk terhindar apalagi mengobati.

 

Walaupun program pemberian vaksin masih akan terus diberikan kepada masyarakat Indonesia yang baru disebar sebanyak 20 persen untuk pemberian dosis pertama dan sebanyak 11 persen untuk dosis kedua.

 

Angka tersebut masih terbilang sangat kecil bagi masyarakat indonesia yang diperkirakan berjumlah 270 juta penduduk, dalam tahapan pemberian vaksin tersebut masih akan diberikan kepada para tenaga kesehatan, usia lanjut, karena sangat beresiko apabila terjangkit virus corona. Dapat menyebarkan kepada yang lain bagi tenaga medis yang notabene sebagai garda terdepan dalam menangani virus ini.

 

Dikarenakan hal itu dapat menyebabkan banyaknya angka kematian apabila usia lanjut yang terkena virus karena kurangnya daya imunitas dari orang tua yang sudah berusia lanjut maka didorong untuk mendapatkan vaksin terlebih dahulu.

 

Sambil menunggu program vaksin ini terus diberikan kepada masyarakat Indonesia maka kita sebagai masyarakat juga seharusya mampu untuk mencegah penyebaran virus ini dengan cara mengikuti protokol kesehatan yang selalu di gencarkan oleh pemerintah.

 

Seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, bersih-bersih diri apabila habis berpergian dari luar rumah dengan cara itu kita dapat mencegah penyebaran kepada orang yang ada disekitar kita.

 

Melihat angka virus corona yang beberapa waktu belakang sudah mulai mereda di beberapa daerah, namun menjelang bulan puasa pada tahun 2021 angka tersebut justru naik melonjak seperti daerah Batam dan Tanjungpinang.

 

Sekarang daerah Batam persebarannya masuk kembali ke zona merah dibeberapa tempat kecamatan yang ada di Batam.

 

Adanya isu larangan mudik dari pemerintah menjelang lebaran membuat masyarakat malah berasumsi pemerintah membuat skema seperti menakut-nakuti masyarakat bahwasanya sebaran virus corona yang ada di daerah kepulauan Riau khususnya Batam dan Tanjungpinang menjadi tinggi, sehingga masyarakat takut untuk mudik dan berpergian keluar rumah.

 

Namun sepertinya ini bukan sekedar isu belaka, karena sudah banyak media yang mengangkat isu bahwasanya virus corona yang ada di daerah Kepualaun Riau terus melonjak tinggi memasuki bulan puasa.

 

Adanya suatu kebijakan larangan mudik dari pemerintah untuk masyarakat tentunya ini menjadi kewaspaadaan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona agar penanganan yang sudah diberikan pemerintah dalam mengatasi virus ini mendapatkan keberhasilan.

 

Jangan sampai masyarakat yang tidak acuh dengan larangan mudik, tidak menggunakan masker, tidak mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer malah menjadi terbukanya kasus corona gelombang kedua seperti yang terjadi di India.

 

Dimana virus corona sangat mengganas di Negara India dengan jumlah angka kematiannya dalam sehari mencapai 3.645 jiwa yang meninggal akibat virus corona, tentunya kita tidak ingin kejadian di Indonesia khususnya Kepulauan Riau menjadi sama seperti yang ada di India.

 

Bayangkan saja apabila kasus virus corona memasuki gelombang kedua di daerah Kepulauan Riau, maka tentunya kita pasti akan memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimana kita merasa seperti terkurung di dalam rumah yang akan menyulitkan kita dalam melakukan aktivitas seperti biasanya di luar rumah.

 

Perekonomian kita juga tidak akan tumbuh apabila virus ini masih meningkat di daerah Kepulauan Riau karena apabila keluar rumah kita masih ditakutkan akan terkena virus corona dan kehidupan.

 

 

Perekonomian kita juga tidak akan tumbuh apabila virus ini masih meningkat di daerah kepulauan riau karena apabila keluar rumah kita masih di takutkan akan terkena virus corona dan kehidupan kita tidak akan normal seperti sedia kala sebelum virus ini melanda indonesia.

 

Akibatnya Banyak pengangguran, ketersedian anggaran pemerintah untuk memberikan santunan kepada masyarakat yang membutuhkan pasti juga akan mengalami defisit anggaran yang nantinya mengganggu keuangan daerah, tingkat kemiskinan terus mengalami kenaikan selama masa pandemi sekarang karena banyak masyarakat yang tidak bekerja, usaha yang tutup akibat sepinya pembeli. Padahal pemerintah menggelontarkan dana besar untuk modal usaha mikro kecil menegah (UMKM) yang apabila nantinya gelombang kedua telah di bangun oleh pemerintah.

 

Maka dari itu mari kita tingkatkan terus kewaspadaan kita terhadap virus corona ini dengan cara memakai masker, menggunakan handsanitizer, menjaga pola hidup sehat dan tentunya tidak pergi mudik dalam suasana menjelang lebaran.

 

Apabila kewaspadaan kita untuk selalu menjaga kesehatan diri dari virus corona selalu kita terapkan, kepulauan riau akan terbebas dari yang namanya virus corona dan penjagaan yang ketat dari aparat pemerintah untuk selalu menjaga daerah kota nya masing-masing yang ada di Kepulauan Riau.

 

Dengan begitu bukan tidak mungkin kita memang akan benar-benar terbebas dari virus corona seperti Negara islandia yang seakan-akan lupa dengan pandemi virus corona yang sekarang sudah menerapkan kehidupan normal pada umumnya tanpa menggunakan masker dan sudah dibukanya akses umum seperti konser yang dapat dilihat tanpa adanya pembatasan jarak.

 

Daerah-daerah yang ada di kepulauan riau tentunya bisa saja mampu seperti Negara islandia tersebut apabila penerapan protokol kesehatan selalu dapat dipakai dan penjagaan ketat di daerah pelabuhan dan bandara diamana tempat terjadinya orang untuk berpergian.

 

Apabila daerahnya sudah terisolir dari virus corona maka akan menjadi aman untuk masyarakatnya menjalani kehidupan tanpa takut lagi virus corona.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *