Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahKota Tanjungpinang

“Alamak” Hamburkan Uang Rakyat Ala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Ketua DPD Forkorindo Prov Kepri: Kita Akan Laporkan Ke Kejati

23
×

“Alamak” Hamburkan Uang Rakyat Ala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Ketua DPD Forkorindo Prov Kepri: Kita Akan Laporkan Ke Kejati

Sebarkan artikel ini

Keprirelasipublik.com Tanjungpinang- Disaat masyarakat sangat membutuhkan penerangan jalan, Pemko Tanjungpinang Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang malah membuang-buang uang rakyat dengan membangun ratusan lampu taman.

Proyek pembangunan lampu taman dikawasan Agrowisata Bukit Manuk, Senggarang Kota Tanjungpinang yang menelan anggaran miliaran rupiah itu bila dilihat nampak aneh, selain terkesan pemborosan anggaran, proyek tersebut malah menunjukkan sisi ketidak berpihakan pemerintah akan kondisi jalan-jalan umum yang sering dilalui masyarakat yang malah tidak tersentuh oleh penerangan.

 

Ketua DPD LSM Forkorindo Provinsi Kepulauan Riau Parlindungan Simanungkalit

jarak antara tiang lampu yang terbuat dari cor-an itupun sangat berdempetan dan terkesan menumpuk di satu tempat.

Tiang lampu taman yang berjumlah 175 tiang dengan anggaran mencapai Rp. 1,6 Miliar Lebih dan dikerjakan oleh Perusahaan berinisial ZBM itupun malah terkesan tersembunyi karena lokasinya yang jauh dari pemukiman masyarakat.

Sementara itu untuk menilai apakah proyek tersebut terindikasi Mark-up, media ini pun mencoba mencari pendapat dari salah konsultan, apakah nilai proyek yang bernilai miliar itu sesuai dengan kondisi fisik yang sudah dibangun atau tidak. Dengan estimasi 1 tiang beserta lampunya senilai Rp. 9. Jutaan lebih itu (1,6 Miliar dibagi 175 tiang lampu jalan)

“Kalau saya menilai, estimasi termahal beserta pajaknya dan keuntungan perusahaan paling mahal sekitar 6-7 Jutaan,” sebut Konsultan yang wanti-wanti minta namanya tidak disebutkan, Selasa (14/12/21).

“Saya menduga ada indikasi mark-up diproyek itu,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPD LSM Forkorindo Provinsi Kepri, Parlindungan Simanungkalit yang juga ikut melakukan survei di lokasi terlihat geleng-geleng kepala, dia sangat tidak habis pikir dengan proyek tersebut yang menurutnya ada ketidak beresan dalam proyek tersebut.

“Mengapa proyek ini bisa semahal ini, bagaimana cara menghitung nilai proyek ini, sehingga 1 tiang lampu saja sampai bernilai 9 jutaan lebih, sepertinya ada yang tidak beres ini,” sebut Parlin panggilan akrab pria berkumis ini.

Selanjutnya Dia juga akan mencoba mengkomunikasikan dengan pihak terkait, dan juga akan berkonsultasi dengan Kejaksaan Tinggi Kepri terkait proyek tersebut.

“Nanti coba kita konsultasikan dulu ke Kejati Kepri, bila perlu kita buat laporan, karena sepertinya kita menduga ada indikasi mark-up diproyek ini,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang Dr. Meitya Yulianty, S.S, M.T yang dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya tidak tau menahu dengan proyek tersebut, karena sewaktu dirinya dilantik menjadi Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Proyek tersebut sudah ada di Dinas tersebut.

“Saya tak tau pak, saya baru dilantik dan sewaktu saya dilantik proyek tersebut sudah ada, ” kata Meitya Yulianty.

Meitya Yulianty, menyarankan untuk menemui Kepala Bidang yang membidangi kegiatan proyek tersebut yakni Kabid Destinasi Maswito, namun sayangnya hingga berita ini diunggah nomor handphone yang bersangkutan tidak aktif alias tidak bisa dihubungi.(Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *