Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahKota Tanjungpinang

Endang Wakil Walikota Tanjungpinang Ikuti Rakornas Percepatan Penurunan Stunting

119
×

Endang Wakil Walikota Tanjungpinang Ikuti Rakornas Percepatan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini

Keprirelasipublik.com Tanjungpinang- “Stunting merupakan kondisi saat balita atau anak mengalami gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi atau asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Untuk Mengetahui dan Mengkoordinasikan stunting di daerah, Wakil Presiden Tanjungpinang, Endang Walikota Abdullah, S.Kp, M.Si Mengikuti Rapat Nasional (Rakornas) percepatan Penurunan Stunting oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Maruf Amin, yang dilaksanakan secara virtual di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Walikota, Senin (23/08/2021).

KH Maruf Amin dalam Arahnya menyampaikan, dengan adanya komitmen yang kuat dari Kepala Daerah, menjadikan penurunan stunting sebagai prioritas sehingga semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk menurunkan stunting, “Kita semua harus dan bekerja keras agar target ini dapat dicapai”, Ungkap Wapres .

Wapres juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para bupati/walikota yang menyatakan komitmennya untuk melakukan percepatan penurunan stunting di wilayahnya. Seperti diketahui pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14% pada tahun 2021. Karena dengan komitmen yang kuat dari kepala daerah, menjadikan penurunan stunting sebagai prioritas sehingga semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk penurunan stunting,” pungkasnya.

Ditambahkan oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menambahkan bahwa stunting menentukan kualitas manusia di masa depan. Berdasarkan data dari Bank Dunia 2020, permasalahan stunting di Indonesia berada di urutan ke 115 dari 151 Negara di dunia. “Penyebab rendah angka stunting diantaranya kurangnya asupan gizi kronis, rendahnya cakupan akses udara dan sinitasi penduduk yang memiliki akses air berkualitas, pola asuh yang salah serta kurangnya tenaga kesehatan terutama ahli gizi dalam pemantauan perkembangan balita”, jelas Suharso.

Disampaikan pada rakornas, terdapat tiga daerah yang memiliki angka prevelensi stunting yang rendah yakni Provinsi Bali, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta. hal tersebut Wakil Walikota Tanjungpinang menyampaikan bahwa stunting bukan hanya masalah masalah kesehatan, melainkan juga masalah bangsa Indonesia. “Stunting bukan sekedar masalah kesehatan tapi masalah bertahan hidup bangsa Indonesia karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa,” ucap Endang.(PKM/ As)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *