lingga,-kepri.relasipublik.com Koalisi Aksi Menyelamatkan Lingga (KAMAL) mengingatkan masyarakat Lingga, untuk tidak terpengaruh dengan cara-cara kotor jual beli suara dan praktek politik uang. KAMAL mensinyalir, dengan semakin dekatnya tanggal pencoblosan 9 Desember, aroma busuk politik uang semakin menyengat,Rabu (02/12/20).
“Dimana-mana kami mendengar pergerakan tim tertentu untuk mengumpulkan ktp, mendata nama-nama pemilih, dengan iming-iming akan diberikan uang untuk mencoblos calon tertentu. Ini membahayakan kehidupan demokrasi dan mengancam keselamatan masa depan Kabupaten Lingga. Pemimpin Lingga tidak boleh ditentukan dengan transaksi politik uang. Berbahaya”, demikian dikutip dari deklarator KAMAL Al Amin di Daik Lingga.
“KPU dan BAWASLU sebagai penanggung jawab terselenggaranya pilkada yang jujur, adil dan transparan harus membuka mata dan telinga lebar-lebar. Jangan cuma duduk di belakang meja menunggu pengaduan masyarakat. Tapi harus proaktif. Ini masa depan rakyat yang dipertaruhkan.”, tambah Al Amin.
Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Lingga tahun 2020 ini diikuti oleh tiga pasang calon. Nomor urut satu Muhammad Ishak-Salmizi, nomor urut dua Riki Syolihin-Raja Supri, sedangkan nomor urut tiga M.Nizar-Neko Wesha Pawelloy.
(Sumber:KAMAL Kab.Lingga)
