Keprirelasipublik.com, Tanjungpinang- Carut marutnya management di Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib (RSUD RAT) harusnya menjadi perhatian serius oleh Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad. Karena bila hal tersebut tidak segera diselesaikan maka akan mempengaruhi pelayanan kesehatan RSUD RAT terhadap masyarakat.
Permintaan itu secara tegas datang dari Hendra Ketua DPP Persatuan Pemuda Bentan. Karena menurutnya RSUD RAT sebagai Badan Layanan Umum Daerah harusnya fokus melayani kesehatan masyarakat bukan malah sibuk mengurusi persoalan internal yang justru malah merugikan masyarakat, Senin(13/02/2023).
“Kami meminta kepada Gubernur Kepulauan Riau H. ANSAR AHMAD, S.E., MM segera cepat mencopot Direktur RSUD RAT Dr. dr. H. A. Yusmanedi MMRS. Sp.EM dari jabatannya. Selain itu juga kami meminta Gubernur Ansar tindak tegas Muhammad Bisri Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau selaku Kepala Dinas Kesehatan, “Tegas Hendra.
Hendra pun meminta agar Gubernur Ansar untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut dan sanggup mengambil keputusan dan tindakan yang tegas untuk memulihkan serta memperbaiki kembali permasalahan yang terjadi di RSUD RAT.
” Jika Gubernur Ansar masih mempertahankan Direktur RSUD RAT saat ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan besar terhadap sang Gubernur ada apa? Tapi kami percaya Gubernur kita sanggup mencopot Direktur RSUD RAT kami yakin seratus persen, “pungkas Hendra.
Adapun berdasarkan informasi yang didapat media ini, sejumlah masalah di RSUD RAT seperti adanya pengangkatan sejumlah dokter yang masih dalam proses sekolah.
Selain itu, lebih parahnya lagi adanya dugaan kuat nepotisme,
Pembagian jasa medis yang tidak transparan, tidak adanya dokter spesialis ortopedi, layanan Cath Lab (Jantung), termasuk juga dugaan kuat conflict of interest yang dilakukan pihak direktur dengan banyaknya SK atas nama istrinya serta pelayanan THT yang tidak dilakukan secara optimal. Terkesan jangan-jangan RSUD RAT kayak Rumah Sakit pribadi. Apakah itu betul?
Bukan cuman itu, Ada juga dugaan kuat pihak direktur lebih banyak mempekerjakan pihak keluarganya sendiri, termasuk tentang keberadaan kantin di lantai 2 di RSUD RAT.
Bukan cukup disitu saja ada Juga diketahui adanya 2 dokter spesialis ortopedi yakni dr. Deded Yudha Pranatha, Sp.OT dan dr. Faisal Rahman, Sp.OT, yang dikabarkan mengundurkan diri.
Kemunduran dr. Deded Yudha Pranatha, Sp.OT sebagai dokter spesialis ortopedi atau tulang menyebabkan pelayanan dokter ortopedi di rumah sakit RSUP RAT masih tutup sejak 7 hari lalu hingga kini.
Semenjak 2 dokter spesialis ortopedi mengundurkan diri diduga kuat banyak pasien terlantar baik itu rawat jalan maupun di rawat.
Sementara itu, Humas Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib (RSUD RAT) yang dikonfirmasi media ini, Senin (13/02/2023) melalui via WhatsApp terkesan bungkam dan tidak memberi tanggapan. Pesan WhatsApp yang dikirim media ini hanya dibaca namun tidak dibalas.(Red/Tim)