Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kota BatamTerbaru

HM Rudi Dianugerahi Penghargaan Bapak Pembauran

98
×

HM Rudi Dianugerahi Penghargaan Bapak Pembauran

Sebarkan artikel ini

Kepri.relasipublik.com, Batam – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Batam bersama 29 Ketua Paguyuban Provinsi se-Indonesia di Kota Batam, memberikan penghargaan Bapak Pembaruan kepada Wali Kota Batam, HM Rudi.

Ketua Harian Forum Pembauran Kebangsaan Kota Batam, Makmur AT mengatakan, pemberian penghargaan Bapak Pembauran tersebut telah melalui diskusi dan kajian yang terdiri dari ketua paguyuban provinsi se-Indonesia di bawah naungan FPK Kota Batam.

“Tim penilai tersebut terdiri 10 orang. Kemudian dirapatkan di Hotel PIH Batam Centre, Selasa (29/3/2022) untuk penyamaan visi. Jadi, pemberian penghargaan ini lewat kajian dan didiskusikan,” ujar Makmur AT kepada wartawan di Batam Centre, Selasa (30/3/2022).

“Kami mengundang masyarakat untuk hadir dan sekaligus silaturahmi dengan Walikota Batam, Bapak HM Rudi karena akan memasuki bulan suci Ramadan,” ujar Arman Plt Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan Kota Batam Arman Waigitang, menyebutkan, pemberian penghargaan Bapak Pembauran kepada Walikota Batam yang juga Kepala Ex-Officio Badan Pengusahaan (BP) Batam, HM Rudi dilaksanakan di Grand Ballroom lantai 6 Harmoni One Hotel Batam Centre, Kamis (31/3/2022).

Arman menjawab wartawan alasan pemberian penghargaan Bapak Pembauran kepada HM Rudi, barometernya hampir semua suku yang ada di Indonesia ada di Batam, semua hidup rukun damai di bawah pimpinan HM Rudi.
“Selain itu, Pak Rudi merupakan dua periode Ketua Forum Pembauran Kebangsaan. Forum Pembauran Kebangsaan ini, merupakan mitra pemerintah menepis gesekan horizontal di tengah masyarakat,” ungkap Arman.

Ketua Panitia Pelaksana Silaturahmi FKB bersama tokoh paguyuban provinsi se-Indonesia di Kota Batam dengan Walikota dan Wakil Walikota Batam, Fathur Rohim, menambahkan, pada acara penghargaa ini, kepada 29 ketua paguyuban provinsi se-Indonesia di Kota Batam dipasangkan tanjak sebagai simbol budaya Melayu.
“Kebudayaan Melayu sebagai budaya induk mengayomi kebudayaan-kebudayaan yang ada di Kota Batam, sehingga diberikan tanjak. Artinya, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” ujar Fathur. (Ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Pernyataan.   Yang bertanda tangan di bawah ini…